Konsep pengembangan dan perancangan regional Weleri Raya ialah sebagai pusat penghubung atau Hub Cities. Secara garis besar, konsep ini ingin mengoptimalkan kawasan perdesaan dalam meningkatkan produksi lokalnya, dan peran kawasan perkotaan yang berpotensi sebagai pusat pemasaran dengan memanfaatkan sarana penghubung di Weleri Raya. Penentuan konsep Kota Hub secara rinci didasari identifikasi potensi dan tantangan strategis di Weleri Raya.
Potensi yang ada mendukung pengembangan Weleri Raya sebagai pusat penghubung dilihat dari infrastruktur, aktivitas pertanian, aktivitas perikanan, aktivitas perdagangan dan jasa, transportasi dan pariwisata. Selain itu, pelayanan fasilitas dasar pun telah menjangkau kebutuhan masyarakat ditambah dengan adanya sarana transportasi mendukung aliran barang, manusia dan uang.
Potensi yang ada mendukung pengembangan Weleri Raya sebagai pusat penghubung dilihat dari infrastruktur, aktivitas pertanian, aktivitas perikanan, aktivitas perdagangan dan jasa, transportasi dan pariwisata. Selain itu, pelayanan fasilitas dasar pun telah menjangkau kebutuhan masyarakat ditambah dengan adanya sarana transportasi mendukung aliran barang, manusia dan uang.
Potensi fisik pada aktivitas pertanian, perikanan, perdagangan dan jasa mendukung dalam pengembangkan Weleri Raya sebagai pusat penghubung. Produktifitas lahan dan tenaga kerja sektor pertanian Kecamatan Gemuh dan Kecamatan Kangkung stabil pada tahun 2012 – 2014 dengan distribusi komoditas padi ke beberapa kabupaten di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sedangkan untuk produktifitas hasil perikanan di Kecamatan Rowosari dan Kecamatan Kangkung didukung oleh besarnya komoditas unggulan ikan bandeng penetapan UMKM pengasapan ikan, program pengembangan tambak dan pusat pembibitan ikan. Aktivitas ini memiliki hasil produksi perikanan sebanyak 20-40 kwintal dalam sehari, dengan distribusi setiap hari. Daerah yang didistribusikan yaitu Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Jepara dan DKI Jakarta.
Konsep pengembangan dan perancangan suatu wilayah tidak terlepas dari adanya suatu tantangan yang harus dihadapi untuk tetap bertahan. Dalam pembangunan Wilayah Weleri Raya terdapat beberapa tantangan yang jika dibiarkan akan menjadi suatu masalah namun jika dapat dilibatkan dalam perencanaan pembangunan Weleri Raya, maka tantangan tersebut akan membawa dampak positif terhadap Weleri Raya. Tantangan di Wilayah Weleri Raya diantaranya adalah adanya pembangunan jalan Tol Semarang-Batang yang melewati beberapa desa di Kecamatan Weleri, salah satunya adalah Desa Sambungsari dan adanya rencana pembangunan KIK di Kaliwungu. Dengan adanya pembangunan jalan tol akan mengakibatkan semakin tingginya tingkat mobilitas baik barang maupun manusia, namun hal ini dapat menjadi dampak negatif bagi Weleri Raya karena menurunnya tingkat keramaian yang disebabkan pengendara lebih memilih menggunakan jalan tol daripada melewati jalan arteri dalam kota Weleri Raya. Tetapi tantangaan ini dapat berdampak positif karena adanya jalan tol mampu memperlancar aliran barang dari dan ke Weleri Raya. Selain jalan tol, pengembangan KIK dapat membawa dampak positif bagi Weleri Raya yaitu dengan penyerapan tenaga kerja dari penduduk asli Weleri Raya, sehingga Weleri Raya dapat menjadi pusat penghubung yang mampu meningkatkan pembangunan fisik dan sosial-ekonominya.

Tidak ada komentar: